Hikmah Kopi 2 – tamat.

Lanjutan dari cerita ‘Hikmah Kopi’, dari tersakiti jadi hepi.

Lanjuran cerita dari Hikmah Kopi.

****

Hasil manual brew Kopi Pangauban / dokpri

“Kenapa harus bete??…. “
Sebuah tanya menggantung di langit-langit harapan. Menelusup ke jaringan syaraf menuju neocortec dan berkumpul di pusat syaraf penantian. Perlahan seiring nafas yang sudah tidak memburu, kesadaran kembali menguasai jiwa memenuhi kekosongan raga.

Perlahan tapi pasti menyusun kembali serpihan kesadaran sambil belajar memahami bahwa takdir adalah sebuah keniscayaan hakiki.

“Sudahlah lupakan kopi yang tadi, redam emosi dan mari jalani hari dengan keceriaan alami!” Begitulah doktrin yang mengembalikan kembali suasana mood hati hari ini.

Yakinilah takdirmu, dan berbahagiah!!!.

Inilah cara Allah SWT menegur diri yang hina ini, seorang hamba yang terlarut dengan pesona kopi luar negeri. Padahal masih suangaaat banyak jenis kopi nusantara yang belum dinikmati tanpa perly banyak keluar materi.

Sombong kamuuuh!!!!

Istigfar lagiii…..

Akhirnya senyum kecut sendiri, dalam hati memohon ampun atas ketidakmampuan mengelola emosi ini. Meskipun bayangan kopi terus membayangi, tetapi emosi sudah bisa didudukan sesuai fungsi.

Selamat tinggal kopi Duarte-Columbia.

***

Setelah ngebut mengendarai mobil untuk kembali ke rumah. Macet di perjalanan sudah pasti, tetapi semua di jalani aja… moo gimana lagi…

Nyampe rumah……

Nggak pake ba bi bu. Parkir mobil, cipika cipiki anak syantiiek sholehah juga ibunya…… sieeeet……

Segera gelar perlengkapan, colokin kabel grinder, pilih bean yang setia menanti…..

Terrrrrr…….

60gr biji kopi arabica Pangauban Garut memberikan efek vibrant, mengikis kedongkolan berganti rasa syukur karena ngopinya segera tergantikan oleh rasa yang lebih mengena setelah kejadian tadi siang….

Alhamdullillahirobbil alamiin….

Manual brew rumahan segera tersajii…. yummmy

Acidity alami versi Java Preanger Coffee menenangkan hati, haseum yang segerrr…… body medium dan aroma fruitty… taste guavanya belum terasa.. mungkin nge-manual brewnya kurang teknik… tapi yang pasti.. menyegarkaaaan…

Itulah sebuah kisah tentang Kopi yang bisa menguji emosi tetapi akhirnya kembali hepiiii…. cukup dengan secangkir.. 2 cangkir… 3 cangkir… eh 4 cangkir kopiiii… Wassalam (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

2 thoughts on “Hikmah Kopi 2 – tamat.”

Leave a comment