Biji kopi arabica yang tersaji sudah ready untuk dihaluskan menjadi remah-remah biji kenikmatan oleh Willman grinder kesayangan. Biji kopi Java Preanger dari dataran tinggi Bandung Selatan tepatnya wilayah Cimanong Ciwisey dengan merk dagang ‘Diq coffee.’
Disaat berjumpa dengan penjualnya seorang ibu yang gesit melayani pertanyaan dari para pengunjung standnya di acara Ngopi saraosna Volume 5 yang di gelar di sabuderan gedung sate beberapa waktu lalu (11-12 Mei 2018). Kalau Arabica Java sudah relatif akrab di lidah dan terdapat karakteristik umum yang memiliki kemiripan dengam merk lain yang berbasis kopi jabar.
Ibu ini.. penjual kopi Cimanong.. aduh lupa namanya. Mengklaim bahwa kopinya miliki unique taste yaitu klo nyeduhnya tepat akan mengeluarkan taste bonteng.
Tau bonteng nggak?.. itu bahasa sundanya sahuran yang pasti banyak orang suka yaitu bonteng… eh kok bonteng lagi. Maksudnya Mentimuuun… yang buat kids jaman old pasti akan inget sama si Kancil. Kenapa ingat?.. karena si Kancil sering mencuri ketimun hehehehehe.
Beli aja yang ukuran 250 gram, bean siap dinikmati.
***
Penasaran dengan obrolan tersebut maka akhirnya saat ini bisa dicoba sensasi rasa yang katanya muncul bonteng… eh mentimun atau timun. Senjata andalan siap : V60 – filter paper – goosseneck ketlle – termometer dan air mendidih. Setelah dibiarkan beberapa menit, air raksa di termometer bergerak ke 91 derajat celcius…. saatnya tibaa….
Currr…. puterrr pelan searah jarum jam… puterr. Brenti dulu, biarkan proses blooming bereaksi sebelum terjadi proses extraksi dan jikalau di nikmati, proses ini menjadi atraksi tersendiri.
Curr lagi… puteeer.
Curr…..
Extraksi terjadi dan… tetesan cairan penuh keharuman mulai mengisi bejana benong.. eh bening, menetes perlahan tapi pasti. Tetesan berkumpul berama teman-temannya sehingga menyatu dan menghasilkan sajian minuman sehat yang menenangkan..
Kupiiii… kupiiiii… ayah kupiiik, ah jadi inget si kecil yang sudah terlelap dalam tidurnya didalam dekapan istri tercinta. Nggak kebayang klo masih bangun, pasti ikut sibuk ikut ngatur dan ingin megang semua yang ada…
***
Setelah kopi tersaji dalam gelas mini kesayangan, saatnya ritual terakhot untuk menikmatinya. Menyeruput… terus membiarkan tergenang di lidah dan bawah lidah agar bisa dicecap sensasi rasa yang ada.
Emmh…
Emmh… enaak.
Bodynya lite, Acidity medium high, Aroma oke dan tastenya yang di dapat ada sedikit cocoa serta brown sugar. Untuk rasa yang lebih spesifik… sruput segelas lagii….. biarkan menggenangi mulut… ada rasa asam seger, tapi agak sulit mendefinisikan. Coba konsentrasi dan membayangkan rasa buah mentimun alias bonteng yang menyegarkan……
Tapi belum muncul,… ya sudahlah mungkin cara manual brewnya kurang sempurna sehingga sang rasa tak bisa bersua… yang penting mah kopinya enak… suwerr dech.
***
Karena masih penasaran dengan rasa mentimun maka diabadikanlah kopi hasil menyeduh malam ini bersama irisan bonteng/mentimun yang kebetulan termasuk dalam skuad buka puasa tadi pas magrib…
Supaya lebih lengkap sesuai kearifan lokal, bahwa jodohnya mentimun atau bonteng itu adalah kerupuk…. tanpa ragu dihadirkan juga… cetreek.
Selamat ngopi guy….
Wassalam (AKW).
Kopinya hitam..kopinya mantap.
Tp upm bonteng sareng kurupuk, naon namina nya…..he..he
Ibarat gula lawan kalapa …
Jadi lupa sm coffee nya….
LikeLike
Kopi kombinasi panginten pa 🙂
LikeLike
Pa kabag memang benar2 sdh jadi penikmat kopi sejati..
Sampai hapal betul detail body, aroma dan tastenya masing2 jenis kopi…..
Mantaaap pisan…
LikeLike
Ah nggak juga pa Ponco. Ini mah iseng aja dan penasaran….
LikeLike
19 juni….jenis2 kopy….wayahna d bekel…pk….hehe
LikeLike