Kolam Renang Cipaku & masa kecilku.

Aktifitas main air di masa kecil versus kenyataan sekarang di Kolam Renang Cipaku Bandung.

Melihat birunya air dikolam renang, langsung menghanyutkan rasa untuk segera berkubang, bercengkerama dengan riak kesegaran serta memberi nuansa kedamaian. Gemericik air dan angin pagi berpadu menarik diri untuk segera nyebur dan bergabung dengan kesegaran, meskipun tetap rasa deg-degan itu menghinggapi karena….. sebenarnya diri ini belum bisa berenang.

Whatt?… hari gini nggak bisa renang?

Ya emang kenyataannya gitu, makanya sebelum turun ke kolam liat liat dulu kedalamannya atau tanya sama petugas, jangan sampe nyemplung ternyata kedalamannnya lewatin kepala, berabe jadinya. Khan nggak lucu juga teriak-teriak takut tenggelam di kolam renang umum.

Yang aman ya yang kedalaman maksimal 1,6 meter, kira-kira nyampe leher. Jadi klo berdiri masih bisa menginjakkan kaki ke dasar kolam sementara kepala masih bisa bebas bernafas.

Tapi yang terasa jadi beban adalah disaat liat pengunjung lain dengan senang dan bahagianya berenang wara-wiri di kolam seolah tanpa beban. Badan mengambang dan bergerak kesana kemari dengan penuh keteraturan. Iri aku.

Moo ikutan les renang, serasa ke-tua-an, tapi klo nggak belajar ya nggak mungkin simsalabim langsung bisa, ah dilema.

Sambil pikiran melayang kesana kemari, badan tetap di dalam kolam renang air hangat di Cipaku Bandung, sambil mengggendong anak cantik yang demen main air meskipun mamatata (mau mau tapi takut). Anak masih 2 tahun perlu kawalan ekstra, jangan sampai tenggelam, mangkanya penggendongan extra ketat sambil terus bermain dengan balon-balon pelampung berbentuk binatang.

Bersentuhan kembali dengan kolam renang ini karena mengantar ibu mertua yang terapi persendian menggunakan metode air hangat. Rekomendasi dari sesama pasien pada saat kontrol berobat di RS Halmahera, Bandung.

Satu dua kali hanya mengantar saja, tetapi karena yang nganter juga harus beli tiket masuk. Ya udah dech nyebur sekalian.

***

Semasa kecil dulu di kampung halaman, sebuah kecamatan yang masuk daerah IDT (Inpres Desa Tertinggal), sungai adalah tempat bermain pavorit. Pulang sekolah pasti nyempetin bermain air sambil berenang di aliran sungai yang berair jernih serta masih ada ikan ataupun udang kecil. Bukan berenang seperti di kolam renang tapi main air saja karena memang hanya berani ditempat yang dangkal, namanya Sungai Cidadap.

Ada banyak lokasi bermain air sepanjang sungai Cidadap seperti leuwi lutung, kolong sasak, bendungan hingga sendok. Sendok itu adalah saluran irigasi dari bendungan yang bentuknya membulat seperti sendok sebelum mengalir di saluran irigasi primer yang akan mengairi area persawahan di kampung halamanku.

Trus… yang ekstrim adalah naik ke atas pohon di pinggir sungai atau diatas jembatan, loncat ke sungai yang cukup dalam dan nanti terbawa arus ke air yang dangkal, naik lagi ke darat dan ulangi lagi meloncaat, seru abis dech.

Tapi kalau ketauan bolos ngaji ba’da asyar karena mandi-mandi di sungai, hukumannya mantab.. di cambuk pake anak sapu lidi sambil di ceramahin abis sama babeh serta bonus daun telinga dipelintir sama ibunda yang nggak kalah cerewetnya. Bete dech klo pas bolos ngaji trus kepergok sama ortu, pasti hukuman itu menanti.

***

Tapi sekarang itu semua adalah kenangan masa kecil yang berharga. Galak dan marahnya orang tua adalah refleksi kasih sayang dalam merawat anak laki2 satu-satunya yang mungkin agak nakal waktu harita. Karena setelah dewasa baru menyadari potensi bahaya dari kedalaman air sungai di tempat-tempat tertentu juga kemungkinan terjadinya banjir bandang yang berbahaya.

Kembali ke kolam renang, kolam renang Cipaku menjadi tujuan berada di daerah bandung utara. Di sini terdiri dari 3 kolam renang, 1 kolam renang yang favorit adalah yang berair hangat plus indoor. Selain pastinya nyaman dengan kehangatan airnya juga disini salah satu tempat untuk ikhtiar penyembuhan terkait masalah sendi, otot, tulang dan sebagainya dengan metode holistik.

Pelatihnya pun ada beberapa orang, baik pelatih renang dan pelatih untuk teraphy masalah otot, persendian juga teraphy untuk anak yang sulit konsentrasi karena teraphy holistik yang diusungnya adalah ‘Swimming is meditation.”

Kolam kedua adalah kolam dengan kedalaman 1,3 meter dan berair dingin serta outdoor. Satu lagi kolam dangkal berair dingin untuk anak-anak dengan ketinggian air sekitar 30-40 cm saja, cocok buat anak-anak dengan pengawasan ortu tentunya.

Dengan tiket masuk 40 ribu weekday dan 45 ribu di weekend, baik renang atau cuman nganter, kecuali bayi dibawah 2 tahun, itu gratis. Untuk biaya pelatih dan therapy pengobatan silahkan nego, kisaran antara 100rb – 150rb per pertemuan. Tapi kayaknya bisa nego-nego.

Info lebih lengkap, bisa juga di baca di Review SWIMMING POOL CIPAKU HILL.

Ya udah itu dulu, met basah basahan. Wassalam. (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

One thought on “Kolam Renang Cipaku & masa kecilku.”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: