Gerbong Priority

Kerja kerja kerja sambil memaknai perjalanan yang menyenangkan di Gerbong Priority Argo Parahyangan.

Photo : Gerbong Priority tiba di Stasiun Gambir / Dokpri.

Berawal dari sepenggal informasi tentang promosi Gerbong KA Priority dengan rute Bandung-Jakarta yang beredar di medsos. Tertarik?… pasti. Tapi nggak elok juga jikalau tiba-tiba berangkat gitu aja tanpa alasan yang jelas, atuh bisa Penilaian SKP terganggu. Maka disini kekuatan doa menjadi jalan pembuka, meminta kepada Allah sang Maha Mem-bolakbalikan hati.

Tring…

Sebuah disposisi bigboss menugaskan untuk hadir mewakili sebuah acara di Jakarta… ahiiw. Senangnya. Tapi… ternyata acaranya 2 hari, wajib nginep hiks hiks hiks. Dilema. Tapi ya gimana lagi, tugas ini adalah konsekuensi sebagai ASN. Ya jalani dan laksanakan sebaik-baiknya.

***

Shalat shubuh di Mushola Stasiun Cimahi menjadi awal perjalanan pagi ini, setelah beberapa menit yang lalu kedinginan karena dikejar angin dini hari diatas jok grabbike. Udah solat mah tenang. Beberapa menit kemudian terdengar suara nyaring datangnya rangKaian Argo Parahyangan yang kemudian lampu sorot di kepala lokomotif menerangi wajah-wajah penuh penantian.

Loko berhenti diikuti gerbong-gerbongpun ikut menahan langkah agar para penumpang bisa naik dengan nyaman. Tadaaa…. langkah kaki bergerak memasuki gerbong ekskutif dan melewati jajaran kursi penumpang menuju gerbong paling belakang, gerbong priority. Tiket promo seharga 200 ribu dipegang erat ditangan untuk memastikan dapet tempat duduk sesuai ketentuan.

Pintu terbuka, suasana spesial menyambut hangat. Dinding kayu yang elegan dan semerbak parfum ruangan yang lembut memberi kenyamanan. Pantry dan minibar di sebelah kanan serta senyum manis pramugari mengantarkan langkah menuju kursi penumpang. Hanya tersisa 1 kursi sesuai tiket dan sisanya 27 kursi terisi penuh.

Duduk perlahan dan bersandar di kursi seempuk sofa, langsung disodorin kotak snack berwarna hitam. Tak perlu hitungan detik, dibuka… 1 botol air kemasan dan 2 roti tersenyum penuh arti. Melirik ke samping jendela lalu mata beredar menjalari dinding kayu yang mengesankan ini. Trus untuk fasilitas entertainmentnya sebuah televisi flat ukuran 65 inchi memutar film Jurrasic Park 3. Di depan masing-masing penumpang terdapat layar video yang menyajikan film-film serta musik pilihan yang bisa dinikmati privat dengan minta headset ke petugas.

Rasa ngantukpun tertahan karena penaaasaran melihat-lihat fasilitas gerbong priority ini. Pertama kamar mandi, terletak di samping pantry, isi kamar mandinya serasa di hotel, WC duduk dan wastafel plus goyang-goyang, maklum khan kereta apinya lagi jalan.

Lalu di minibar tersedia air panas lengkap dengan kopi/teh celup plus gula and krimer, moo bikin sendiri atau dilayani yaa tinggal reques aja. Untuk lebih melengkapi, segera balik ke kursi, buka tas dan ambil botol cold brewnya manglayang karlina dari @238coffee daan…. rasa khas high acidity-medium body and sweetnya melewati kerongkongan ini memberi sensasi perjalanan yang tak terlupakan.

Puas menikmati area minibar, kembali ke kursi penumpang, mencoba video on demandnya Kawista eh Kereta Api Wisata ini, dengerin musik dan nonton film dengan akselerasi alias dicepet-cepetin 🙂 ada Mission Imposible 3, Transporter juga Poltergeist, Despicable me dan lainnya… ya film produksi 2-3 tahun lalu, tapi dengan kualitas gambar yang bagus, tentu jadi hiburan tersendiri.

Trus yang penting juga adalah silaturahmi dengan penumpang disamping kanan, seorang bapak yang simpatik, Dosen dan pimpinan Lab Mesin di ITB, bapak DR Ir.Iman, menimba pengalaman dan cerita tentang beberapa hal, Alhamdulillah.

***

Perjalanan 3 jam terasa lebih singkat, karena baru saja mencoba sedikit terlelap… eh udah ada pengumuman bahwa Kereta Api tiba di Stasiun Bekasi. Tentu tak berapa lama lagi Jatinegara dan akhirnya Stasiun Gambir sebagai tujuan akhir. Segera mempersiapkan diri. Membaca kembali bahan-bahan rapat terkait Universal Akses dan Pokja Sanitasi Jawa Barat.

Buat yang penasaran bisa buka IG Kawisata.

Wassalam.
Aryaduta-Jakarta, 130318. (AKW).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

9 thoughts on “Gerbong Priority”

Leave a reply to andriekw Cancel reply