Sakoteng Einstein.

Perjalanan malam minggu menjemput istri, mendapatkan pelajaran yang berarti untuk menambah kemantapan dalam meniti kehidupan ini.

Photo : Pa Udeng Sakoteng / olanumot.

Dinginnya malam di Bandung utara terasa menggigit permukaan kulit yang terbuka. Tetapi malam ini harus dihadapi demi janji jemput sang istri. Keroncong irama perut berima menggugah selera, mengingatkan alarm lapar untuk segera mencari pengganjal perut yang tengah merana. Perpaduan dingin dan lapar segera dieksekusi mata.

Memandang sekitar dengan fokus dan tajam. Tap…….. sebuah warung makan menjadi pilihan. Segera raga ini menepi menambatkan seikat tali agar tunggangan tak hilang kala ditinggal makan. Tak banyak basa-basi karena perut ingin segera diisi. Tunjuk itu tunjuk ini akhirnya sepiring hidangan untuk makan malam tersaji. Rolade, ayam sambel ijo, telur dan Ati ayam (tanpa nasi) menemani malam yang makin menusuk kulit ini.

Photo : Makan malamku / Olanumot.

Usai acara mengganjal perut maka sang waktu terus berpaut. Bergegas menuju tunggangan yang masih setia menunggu. Sesaat mau bergerak, mata terpaku melihat sesosok pedagang yang terlihat gesit melayani pelanggan dan berpenampilan rapih. Penasaran, tak jadi pergi dan perlahan mendekati bapak kurus berambut hitam perak. Sesaat mengingatkan kepada sang ilmuwan jenius Einstein. Tapi setelah beberapa saat bercakap, bukan sodara atau keluarga malah tak tau einstein itu siapa.

Namanya pa Udeng dan berjualan Sakoteng, sebuah sajian makanan atau minuman yach?… soalnya kuahnya banyak. Disajikan panas-panas sangat cocok untuk melawan dinginnya suhu di dataran tinggi bandung utara tepatnya di area Barukai Cisarua KBB. Disimpulkan aja ah, Sakoteng tersaji sebagai minuman penghangat badan yang diisi oleh bermacam campuran yaitu potongan roti, kacang sangrai, kelapa serut, pacar cina, simping pedas, campuran jahe dan tak lupa krimer susu kental manis. Tapi tak berani mencoba karena alasan yang ada. Yang pasti bungkus aja buat istri tercinta yang sedang tugas jaga.

Pengamatan singkat dan pembicaraan yang ramah dengan Pa Udeng berbagi tips tentang usaha berdagangnya yang terus bertahan sejak tahun 70-an hingga saat ini dan bisa menjadi sumber penghasilan sehari-harinya adalah :
a. Tampilkan sajian produk yang rasanya enak dan menarik.
b. Gerobak dan meja kursi tertata rapi dan bersih termasuk penampilan pedagangnya.
c. Bersikap ramah kepada pembeli, sedikit bercanda dengan tetap menjaga sopan santun.
d. Jangan lupa niatkan ihtiar usaha berdagang ini adalah ibadah untuk menjemput rejeki dari Allah SWT.

4 poin penting yang didapat dari Pa tua ini semakin menghangatkan pemahaman dan betapa rasa syukur merupakan modal untuk wujudkan ketenangan hidup dimana keimanan adalah pilar utama dalam meniti perjalanan hidup ini.

Photo : Spanduk Sakoteng / Olanumot.

Sebelum pamit iseng nanya singkatan ‘SKG’ yang tertera di tembok tempat pa Udeng berjualan. “Itu mah singkatan dari ‘Sakoteng Koboy Garut’, bapa dagang sakoteng rada ngoboy ti baheula ogé wedalan garut.” (Bapak berdagang Sakoteng, berpenampila Koboy dan lahir di Garut). Pa Udeng menjawab dengan senyumannya yang khas.

Jangan lupa kawan, menurut tuntunan agama, infak shodaqoh itu diambil dari sebagian rejeki pendapatan kita. Yaitu dari Gaji arau ujroh, yaitu balasan bagi jasa kita. Harta yaitu apa yangcdimiliki bisa dijual dan diwariskan. Milik adalah sesuatu yang dimiliki tetapi tidak bisa dijual dan tidak bisa diwariskan seperti senyum, tenaga, pikiran dan doa.

Jadi keramahan yang salah satunya menyajikan senyum yang tulus itu ibadah. Senyum itu infak shodaqoh yang sangat mudah kita lakukan, selama niatnya ikhlas, insyaalloh berpahala. Wassalam (Akw).

*)Catatan : Saran masukan dan pertanyaan dari beberapa suhu dan kawan, ijinkan hamba menambahkan sebaris dua baris coretan….

Lokasi jualan Sakoteng pa Udeng klo dari keluar toll gate baros itu 12 km menuju arah utara Kota Cimahi yaitu Jalan Kolonel Masturi. Perjalanan 32 menit dengan kontur menanjak memberi sensasi tersendiri.

Melewati pusat Kota Cimahi trus nenuju utara. Setelah setelah jalan berbelok kanan di depan gerbang masuk SPN Sekolah Polisi Negara Cisarua Lembang. Sekitar 300 meter ada Alfamart, disitulah Pa Udeng berikhtiar dengan bendera perusahaannya Sakoteng Koboy Garutnya. Nhn.

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: