Kulinas di acara PJT II

Kotretan tentang KuliNas (Kuliner Dinas), makan malam teratur dan terpola standar hotel (table manner) menyajikan kuliner istimewa di acara resmi penuh makna.

Pemandangan kota Jakarta / dokpri.

Sabtu adalah saatnya bercengkerama dengan keluarga, ocon sama orok dan pasti ibunyaa setelah senin hingga jumat malam berjibaku sama kerjaan yang nggak ada brentinya. Tetapi resiko tugas sebagai ASN yang harus siap dengan tugas mendadak, maka meskipun bersama keluarga, status ‘Siaga‘. Siaga trus penggalang baru pandega… eh itu mah Pramuka yach?… siaga ini juga bukan status gunung berapi yach. Tapi bentuk kewaspadaan pribadi karena fungsi memilih abdi negara sebagai profesi.
Sang istripun dengan sedikit murung berjuang untuk mengerti bahwa ini salah satu konsekuensi, mendukung dan berharap segera berkumpul kembali. Alhamdulillah istriku mah bageur dan sholehah.. Aamiin.

Apa yang terjadi?…. tugasss… Yup karena sabtu siang ini harus segera meluncur ke ibukota negara, jakarta. Mendapat perintah dari bos untuk hadiri acara di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta di malam minggu dalam acara ‘Gebyar 50 Tahun Perum Jasa Tirta II’. Berangkaat…. Bismillah.

4 jam perjalanan Bandung – Jakarta dilakoni olangan. Sedikit tersendat dari Km46 Tol Cikampek – Jakarta hingga masuk tol kota. Yang penting tiba di lokasi acara tepat waktu.

Ngemeng-ngemeng disinih nggak bakal bahas detail urusan acara yang pasti ada susunan serta agendanya. Tapi yang dibahas mah urusan hidangan atuh… kuliner hotel yeuh. Tabel manner tea geuning. Yang makan banyak aturan, beda-beda sendok dan pisau dengan sajian yang terdaftar. Yang klo mau makan lirik-lirik dulu, bisi salah pegang pisau atau sendok, soalnya sendok aja ada 3 model. Harap maklum aku mah penikmat kuliner yang tradisional, yang enaknya langsung pake tangan dicomot dan am. Klo ini mah penuh tatakrama dan jangan lupa lap putih berbentuk segitiga sudah siap diatas paha dimana sajian akan segers tiba.

Yuk kita bahas atu-atu. Cekidot.

Photo : dokpri

Sajian perdana air demineral ‘Jatiluhur”, membasahi tenggorokan yang dari tadi dibiarkan kering. Menu pembuka (Appetizer) tersaji di piring putih daging sapi tipis dengan daun parsley dan sebuah bunga oranye putih kemerahan. Nggak banyak cingcong, ambil garpu dan am am am. Urusan rasa sih relatif, yang pasti ada asem dikit dan enak. Giliran bunganya nggak berani makan, meskipun aku berpendapat bahwa sajian makanan itu ideal bisa dimakan semuanya. Ya kecuali duri dan tulang… :).. eits itu juga boleh klo giginya kuat ngegigitnya.

Appetizer / dokpri

Karena penasaran dan kepo, pas pelayan berbaju hitam datang. Ditanya, “Mas klo bunga ini boleh dimakan?” “Jangan pak, itu mah hiasan!” …. Alhamdulillah feeling so good. Tapi bapak yang di samping kiri agak tersipu karena beliau memakan tandas sajian appetizer tersebut tanpa sisa, termasuk bunga hiasannya…. xixixixi.

Soup : Crab bisque with seafood dumplings, parmesan puff pastry straw

Sajian kedua adalah soup kepiting dan bermacam campurannya atau lengkapnya ‘Crab bisque with seafood dumplings, parmesan puff pastry straw’ tersaji semangkuk soup kecoklatan dengan roti bawang. Nggak banyak basa-basi. Sikat habis bersih tak bersisa. Eh sisa ding… mangkok piring dan sendoknya.

Main course : Grilled beef terderloin served with steamed rice, sautéed vegatble and sate maranggi / dokpri

Tibalah menikmati sajian utama (Main course) yang full daging yaitu tenderloin dan sate maranggi ala hotel. Pasti ada nasi dibentuk kerucut jadi tumpeng super mini. Berhubung udah 1 tahun brenti makan nasi ya…. disisa-in dech. Klo tenderloin dan satenya jelas dieksekusi setelah terlebih dahulu dipotong-potong kecil untuk mempermudah penyuapan (ini penyuapan dalam arti sesungguhnya).

Photo makanan penutup / desert

Makanan tersaji untuk menutup sesi table manner ini adalah kue coklat dan mini ice cream atau nama lengkapnya ‘Baked chocolate mouse and apricot cake with almond crumble, fresh raspberries and vanilla bean ice cream’. Hanya berani setotol saja, nyacapkeun kapanasaran. Tak berani dimakan tuntas karena ada protokol makanan yang musti dijaga tegas.

Photo : dokpri

Terakhir tersaji kue-kue dan bola-bola coklat yang terlihat menggoda. Lagi-lagi hanya berani memandang dan mengabadikan saja agar dapat dikenang lebih lama. Plus pilihan hot black coffee atau teh yang menutup resmi jamuan makan malam di acara ini.
Alhamdulillah kenyang, semoga perut tidak berontak dan mencret berkepanjangan (maklum beuteung kampung).

Itulah perjalanan kulinas (kuliner dinas) malam minggu di kota jakarta tepatnya di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski di bilangan bundaran HI – Kebon kacang, Jakarta pusat. Laporan dinasnya sih itu entar di kantor plus berkas visum dan bukti tol serta struk bbm. Ini mah urusan kulinernya aja.

Photo Kadis PSDA mewakili Gubernur, menerima penghargaan / dokpri

Hatur nuhun PJT II atas undangannya, dan Selamat ulang tahun setengah abad dan juga peluncuran bukunya. Serta terima kasih sudah memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai ‘Outstanding Achievement on Environment Water Resources Award’ yang terima oleh Bapak Kadis SDA Provinsi Jawa Barat bersama Bupati Purwakarta dan Kepala BBWS Citarum.

Photo penghargaan & medali / dokpri

Akhirnya acara kelar dan musti kembali bersabar karena keluar gedung parkir lantai 9 hingga keluar ke jalan raya butuh 1 jam. Maklum bentrok sama yang bubaran malem mingguan dari mall ini. Iya acaranya di atas mall di lantai 11. Jadi lumayan pegal nginjak pedal rem menuruni gedung parkiran yang tinggi menjulang. Saking lamanya antri keluar dari parkiran, turun dulu dan ambil photo pemandangan kota jakarta di waktu malam, lumayan.
Perjalanan pulang menuju bundaran HI trus ke Semanggi padat merayap, beruntung kenalan sama bos PDAM Kota Bandung, jadi bisa ngikutin tanpa bingung arah tujuan di jalanan jakarta yang masih membingungkan. Setelah masuk tol kota, kembali nyetir olangan ditemani malam yang telah berganti hari menjadi hari minggu, hari keluarga.

Udah dulu ah, yang pasti Alhamdulillah dini hari sudah landing di bandung eh cimahi kétang, dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta. Wassalam. (Akw).

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

26 thoughts on “Kulinas di acara PJT II”

  1. Alhamdulillah…Sdh lulus pelajaran table manner nya…
    Semakin banyak aktivitas semakin banyak cerita dan menghibur yg membaca walaupun sedikit kabita sama foto2 makanannya yg menggugah selera… Selesai baca sy pun ikut kenyang alias wareg sok sanaos ngadangu dongengna wungkul … 👍

    Like

Leave a reply to budytegep Cancel reply