Plara di pagi ceria

Beredar sekitar pantai dan pelabuhan ikan Plara sebelum ikutan melepas kepergian para assesor UGG.

Photo : Dokpri

Adzan shubuh ternyata terlewati saking nikmatnya menyusuri alam mimpi. Untungnya tak berapa lama bisa segera terbangun dan tergopoh berwudhu. Tuntas shalat segera mandi dan bersiap karena agenda hari ini masih padat.

Sebelum menuju lokasi acara, liat jam ternyata masih pukul 06.17 Wib. “Wah bisa beredar dulu di pantai dan pelabuhan ikan nich”

Tak butuh keputusan lama-lama, segera diarahkan rush hitam menuju arah barat palabuanratu, tujuan terdekat yaa… pantai Karanghawu.

Photo : Dokpri

Hanya 15 menit sudah sampai di lokasi dan prinsip yang dianut anak muda sekarang adalah No photo is hoax. Atuh terpaksa harus berpose dan lumayan ngos-ngosan karena ikutan loncat-loncat demi tuntutan yang mainstream yaitu jumpshoot mania. Ada juga yang saking asyiknya meloncat tidak sadar kulit perut ikut terkuak karena ingin melihat pemandangan Pantai Karang hawu.

Photo : Dokpri

Onggokan karang yang berjajar di pantai karanghawu menjadi saksi kehadiran kami. Deburan air asin menambrak karang menjadi sensasi tersendiri. Sepatu lapangan sangat cocok untuk menjejak karang meskipun agak berat disaat meloncat karena ditarik sang gravitasi.

Tuntas beredar di pantai Karanghawu, ditutup oleh segelas kopi pahit dadakan ala warungan yang ternyata kopi sachet sudah berpadu gula. Terpaksa diteguk meski sayang sudah melanggar protokol diet yang ada. Sekali-kali boleh dooonk, please.

Photo : Dokpri

20 menit kemudian, sudah beredar di pasar ikan pelabuhan palabuanratu. Melihat beraneka ikan segar yang begitu menarik hati. Tetapi karena elmu milih ikan seger sangat minim, takut katipu, juga yang pasti mah bekel terbatas… hehehe bilang atuh titatadi. Jadinya cuman mondar mandir jeprat jempret saja sambil membalas tawaran pedagang dengan senyum setulus dan semanis mungkin.

Photo : Dokpri

Ternyata beraneka warna cat perahu, amis segar ikan laut, cumi dan teman-temannya memberi sensasi tersendiri. Maklum karena jarang beredar di pinggir laut jadi terasa menyenangkan.

Photo : Dokpri

Akhirnya sang waktu jua yang harus memisahkan daku dengan suasana pagi ceria. Segera menuju area Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mengikuti acara pelepasan Tim Assesor dari UGG (UNESCO Global Geopark) yaitu dari Rumania dan Korea Selatan dalam rangka penilaian Geopark tingkat dunia yang telah berkeliling menilai dan pastinya melihat langsung puluhan geosite yang terbentang di kabupaten Sukabumi ini yang secara resmi dilepas oleh Bp Wagub Jabar Demiz dan Bupati Sukabumi serta Tim GNCP lainnya.

Photo : Dokpri

Besar harapan bahwa Geopark Ciletuh ini bisa menjadi Geopark tingkat dunia yang diakui secara formal. Seiring doa sejuta harap terpanjat demi wujudkan cita, salah satu kawasan di Jawa barat yang diakui Dunia. Hidup GNCP.

Setelah acara resmi berakhir, maka kamipun kembali bertolak menuju Bandung untuk mengejar agenda selanjutnya.

Bye plara (04/08). (Akw)

Author: andriekw

Write a simple story with simple language, mix between Indonesian and Sundanese language.

13 thoughts on “Plara di pagi ceria”

  1. Kereeen banget kang.. pemandangan dan ikan2 segar dipelupuk mata… pengen bangeeeet ke tempat2 gitu..πŸ˜ŠπŸ˜ŠπŸ™

    Like

  2. Ngiringan loloncatan pak……
    Abdi oge gaduh foto loloncatan di pantai maluku….ttp kmh ngalebetkeunana nya…he..he….maklum…biasa penyakit gaptek..
    Pak..eta lauk ungu cios dibakar enteu…kangge santapan anu tos ngos2an….πŸ˜ƒπŸ˜ƒ

    Like

Leave a comment