Bismillahirrohmannirrohim.
Photo : Dokumen pribadi
Shalat Shubuh berjamaah mendengarkan alunan merdu sang Imam membaca ayat AlQur’an terasa begitu syahdu dan penuh ketenangan. Maafkan penulis yang belum hafidz qur’an, jadi taunya Imam membaca Surat Alfatihah dan ayat suci Alquran untuk bacaan seterusnya.
Photo : Dokumen pribadi
Setelah shalat shubuh berakhir, bapak Kadis SDA selaku (giliran) sohibulbait mengantar ceramah shubuh ini dengan penceramah dan sekaligus imam sholat tadi yaitu Prof. Dr. KH. Miftah Faridh.
Photo : Dokumen pribadi
Tema pengajian kali ini adalah nama mesjid kebanggaan pegawai pemprov Jabar yaitu mesjid AlMuttaqien dan yang lebih penting lagi adalah semoga seluruh hadirin dan hadirot yang hadir adalah muttaqin. *kata penceramah lho.
Dan suara, “Amminnnn” pun bergema di shubuh pagi ini.
Apa itu Almuttaqien ?….
Amuttaqien adalah orang-orang yang memiliki derajat taqwa. Dimana disebutkan dalam Alqur’an bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bertaqwa.
Ukuran kemuliaan seseorang bukan diukur oleh kekayaan, jabatan, kedudukan dan kepintaran tetapi ukuran kemuliaan adalah dari ketaqwaan dan sebagai petunjuknya, Allah sudah menjelaskan dalam Quran Surat Albaqarah ayat 2. Bahwa Alquran adalah petunjuk untuk mencapai taqwa.
Dilengkapi dalam Quran Surat Alhujurat ayat 13 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dan manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa.
Photo : dokumen pribadi
Bagaimana ciri-ciri orang yang bertaqwa?
Pertama, jangan terkecoh dengan orang yang memakai baju tanpa kerah, itu mah baju taqwa 🙂 (senyum dulu atuh).
Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah :
1. Iman yang mantap.
2. Ibadah yang berkualitas
3. Mengingat dosa dan senantiasa bertaubat.
4. Memiliki kesalehan sosial
Pertama, kita semua bersyukur karena islam sudah melekat sejak lahir dari rahim ibunda, itu adalah hidayah karena yang Maha memberi hidayah adalah Allah SWT. Sebagai ilustrasi di McGill University yang beralamat di 3486 McTavish street, Montreal, Quebec Kanada terdapat study islam yang terkenal dimana tokoh-tokoh islam Indonesiapun banyak jebolan dari unversitas tersebut. Mahasiswanya umat islam, yang dibahasnya tentang keislaman tetapi para pengajarnya yang sudah menyandang profesor mayoritas bukan islam, padahal kesehariannya mempelajari, mendalami termasuk praktik langsung di negara islam tetapi tidak beragama islam karena belum mendapat hidayah-Nya.
Kedua, untuk ibadah yang berkualitas maka memiliki arti bahwa ibadah kita plus plus. Contoh klo rajin shalat 5 waktu yang 17 rokaat… itu mah biasa, nilainya C, ya syarat lulus aja itu mah. Tetapi untuk mencapai taqwa harus tambah jadi 30 rakaat sehari dengan qiyamul lail, witir serta sholat sunah lainnya. Zakat tidak hanya 2,5% tetapi itu angka minimal, begitupun dengan ibadah-ibadah lainnya.
Ketiga, selalu mengingat dosa dan selalu bertaubat serta tidak mengulangi kesalahan dan dosa yang sudah diperbuat.
Keempat, memiliki kesalehan sosial. Ini yang menarik karena ternyata untuk mencapai derajat taqwa tidaj cukup hanya beribadah kepada Allah semata tetapi juga bagaimana kualitas hubungan dengan sesama manusia dalam bentuk interaksi yang bervariasi sebagaimana dijelaskan dalam Quran Surat Ali Imron 133-135 yakni :
a. Orang yang ber infak/ berbagi kepada orang lain dalam keadaan lapang maupun sempit.
b. Orang yang bisa menahan dan mengendalikan amarahnya.
c. Orang yang memaafkan kesalahan orang lain, tidak pendendam.
d. Orang yang senantiasa berbuat kebaikan, serta
e. Orang yang jika berbuat keji/dholim kepada orang lain atau diri sendiri segera mohon ampun, dan tidak melanjutkan perbuatannya.
Photo : Dokumen pribadi
Sebagai kalimat penutup, agar lebih mudah dalam menjalani semua petunjuk menuju derajat ketaqwaan,
Rasulullah menyebutkan agar umatnya untuk menjadi pribadi yang IHSAN dengan dua ciri utama yaitu :
1. Sembahlah olehmu Allah SWT seolah-olah melihat Allah SWT.2. Kalau tdk bisa melihat Allah SWT, kita harus yakin Allah SWT selalu melihat kita.
Wallahualam bisshowab.
Gitu dech hasil penangkapan panca indera ini yang merupakan salah satu hal yang harus senantiasa di syukuri. Wassalam. (Akw)
Laporan pandangan mata dan pendengaran telinga yang rinci dan lengkap, serta kejernihan hati yang ngagenclang herang. Sangat bermanfaat, insyaallaah barokah.
LikeLike
Aamiiin Yaa Robbal alamin…
LikeLike
Keshalehan sosial…👍🌎
LikeLike
Hablum minannas…
LikeLike
astagfirulloh msh nilai d ibadah abdi, panginten kirang eta ge sok rada belang betong pami paciweuh teh….hanupis pak share tausiahna mugia kapayun tiasa memprbaiki diri….syukron tadz…
LikeLike
Sami2 pa, ieu ge panggeuing pribados… hatur lumayan
LikeLike
Top markotop lah, penerimaan panca indranya,
LikeLike
Terima kasih kang…. Alhamdulillah
LikeLike
Hatur nuhun
LikeLike
Sami2…
LikeLike
Ternyata kita belum apa2 dalam beribadah…..astagfirulloh…
LikeLike
Mengingatkan diri pribadi kang…
LikeLike
Sae pisan tos tercatat lengkap tausiahna KH Miftah Faridz….hatur nuhun ndriew
LikeLike
Siiap… sami2
LikeLike
Alhamdulillah bermanfaat kang.. menarik bacanya, masih diselipkan sedikit humor ala2 kang andrie, semoga selalu bisa menjadi pribadi yg bertaqwa.. hatur nuhun share na kang
LikeLike
Alhamdulillah… hatur lumayan.
LikeLike
Woooww.. masya Allah.. warbiyasah..
LikeLike
Amiiin Yaa Robbal alamin..
LikeLike