Photo : Dokumentasi Pribadi
Kepak sayap menggoyah takdir, Muncratkan riak benamkan air, Sunyi menyita asa penyair, Yang hanya mampu sesaat mampir.
Seruling senja semburkan doa, Berpadu padan dibelah rasa, Tangguh & rapuh hanya berbatas kata, Tanpa kepastian berbalut hampa
Berujar mengantar uraian makna, Bersikap lapang meski bukan harapannya, Tapi tindak harus terlihat nyata, Dibalik kabut tebal penguasa
Biru langit tinggal kiasan belaka, Menghijau hutan hanya cerita lama, Gambar pemandangan adalah jagoannya, Semua sepakat sawah harus tetap ada
Anak gembala masih ceria, Meskipun kerbau telah beralih rupa, Tidak lagi bau dan sering sendawa, Karena sekarang hanya ada di genggaman mata
Terkadang kenyataan berpihak ke masa lalu, Membuat yang terlibat terbelit malu, Meskipun tak sedikit yang jadi mau, Padahal ancaman berujung pilu
Santun tergantikan arogansi, Rasa sabar tinggal basa-basi, Pijit smartphone semua beraksi, Tetapi bukan untuk berdemonstrasi
Kepak sayap menjauh sunyi, Menunduk malu menatap bumi, Ini bukan lagi masalah janji, Tapi tepatnya pertaruhan harga diri
Gajahenam230717 (Akw)
Gurindam 12..👍
LikeLike
Terima kasiiih…
LikeLike